Kamis, 14 Agustus 2014

For my biggest idol ~

Hallo panutanku ,

sedang apa kau disana , apa kau merindukan kami seperti kami merindukanmu ?
Apa kau mendengar dan menerima setiap doa doa yang setiap malam kami panjatkan untukmu ?
Apa kau tau isi hati kami yang tak percaya dan masih belum bisa menerima kepergianmu?

Ketika mereka berkata agar aku tegar dan tak boleh sedih , aku menurut. Kau tau alasannya ? karena kesedihan dan tangisanku hanya akan membebankanmu nantinya. Karena aku adalah anak tertua yang harus bertanggung jawab atas adik adikku dan menjadi panutan untuk mereka . Aku tak boleh keliatan lemah , aku tak boleh mengeluh, karena mereka memerlukanku. Tapi taukah kau, kalau jauh di dalam hatiku aku sangatlah rapuh .

Aku masih membutuhkanmu untuk menopangku ..
Aku masih sangat membutuhkanmu untuk menjadi pendengar dari semua keluh kesah ku , penderitaan yang kulalui ..
Aku masih membutuhkanmu untuk menenangkanku , membuatku melupakan berbagai masalah yang menderaku ..
Aku sangat membutuhkanmu untuk berbagi kebahagiaan yang ku dapat dari Tuhan ..

Tapi kenapa kau harus pergi secepat ini ,,
Kau bilang ingin melihat ku mempunyai anak yang lucu lucu dan menua bersama ibuku ..
Tapi kau bahkan tak bisa menunggu sampai aku menikah ..

Aku menjerit dalam hatiku melihatmu lemah dan tak berdaya ..
selang selang infus itu membantumu bertahan untuk hidup setidaknya lebih lama ..
kenapa kau tak meraung dan menangis bersamaku ? kenapa kau malah tertawa dan mengajakku bercanda ?
Kau yang tersiksa seperti itu kenapa masih mencoba memberiku kekuatan padahal kau sendiri kesakitan ?

Ketika kau tak bisa makan lagi dan harus dipasang selang hingga lambungmu ..
Ingin sekali rasanya aku menggantikanmu dan meminta kepada Tuhan agar aku saja yang menerima nasib itu.
Tapi lagi lagi kau hanya tersenyum dan menatapku dalam ..
Anak mana yang tidak teriris hatinya melihat orangtuanya seperti itu?

Ayah ..
Hari ini sudah 2 tahun kau meninggalkan kami semua ..
Meninggalkan Aku , Ibu , Dina dan Rachel
Tapi entah kenapa semua masih terasa terlalu cepat untuk kami ..
Rasanya baru kemarin kau mengajarkanku bermain sepeda dan memarahiku karena ketahuan pacaran

Marahi saja aku setiap harinya
Kesal lah padaku setiap saatnya
Tapi bisakah kau tak pergi?
Kau pergi dengan senyummu padaku , memegang tanganku
Taukah kau itu adalah hal menyakitkan yang paling aku ingat sampai sekarang ?
Aku hanya ingin mengingat tentang kebahagiaan kita sebagai 1 keluarga
tapi kenapa aku selalu ingat ketika kau terbaring kaku disana ?
ketika semua orang mulai menangis untukmu
ketika tubuhmu ditimpa tanah yang selama ini kita injak ..

Aku sungguh tak mau terbayang tentang itu lagi ..
Aku benar benar merindukanmu
sangat merindukanmu Ayahku
Tolong beritahukan Tuhan agar dia memberiku kekuatan menjalani semua ini tanpamu ..
Kami mencintaimu



Your Lovely Daughter

Desy Arisandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar